Dalam rangka Hari Ulang Tahun Sekolah ke-70, kami mencoba memaparkan
sejarah SD Mardi Waluya Sindanglaya.
Sebelumnya kami bertanya banyak hal kepada guru dan karyawan yang
senior dan membaca buku sejarah sekolah sebagai bahan referensi untuk
memaparkan sejarah sekolah sampai saat ini.
Pada tahun 1949 berdirilah Sekolah Dasar yang bernama Mardi Yuana.
Pada awal berdirinya, SD Mardi Yuana Sindanglaya bekerja sama dengan Panti
Asuhan Santo Yusup bertujuan menampung, mengajar dan mendidik anak-anak
terlantar, yatim piatu akibat perang kemerdekaan
SD Mardi Yuana Sindanglaya berdiri pada tahun 1949. Menurut sumber yang kami dapatkan, cikal bakal berdirinya SD Mardi Yuana Sindanglaya ini adalah adanya anak-anak korban perang yang ditampung di asrama
yang beralamat Jalan Kramat
Raya Jakarta. Direktur
Panti Asuhan saat itu adalah Pater Kohler. Dengan dipindahnya Panti Asuhan di Jalan Kramat Raya Jakarta ke Sindanglaya, yang kemudian bernama Panti Asuhan Santo Yusup, maka didirikan pula sekolah yang bernama
Mardi Yuana (*sebelum berganti nama menjadi Mardi Waluya).
Setahun kemudian (tahun 1950), siswa kelas V naik ke kelas VI, namun kelas belum ada. Jumlah siswanya pun
bertambah banyak dan sebagian besar adalah anak-anak
Panti Asuhan Santo Yusup. Maka untuk menyikapi hal tersebut, digunakanlah gudang milik Panti Asuhan Santo
Yusup sebagai ruang kelas VI.
Keberadaan SD Mardi Yuana Sindanglaya memang mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat
sekitar misalnya warga di Cipanas, Puncak, Cimacan dan sekitarnya. Bukti dari tanggapan
masyarakat yang baik dengan SD Mardi Yuana setelah dua tahun berdiri tepatnya
tahun 1951 masyarakat kawasan Puncak, Cipanas dan sekitarnya menyekolahkan
putra-putrinya di SD Mardi Yuana Sindanglaya.
Tahun demi tahun SD Mardi Yuana mengalami perkembangan yang cukup
pesat siswanya semakin banyak. Perkembangan pesat ini mulai terlihat pada tahun
1966, Kepala sekolah saat itu adalah Sr. Ancilla, SFS. Mengingat jumlah murid
yang semakin banyak, maka dibangunlah
lokal (ruangan) baru untuk belajar siswa kelas VI (enam) yang membujur
dari barat, untuk belajar siswa kelas I (satu) dan II (dua). Gedung yang
membujur dari barat ke timur (di atas) berlantai batu terdiri dari lima ruang
kelas, berupa gedung cikal bakal yang konon merupakan gedung Hotel Sindanglaya.
Oleh pemiliknya gedung hotel tersebut dihibahkan kepada Panti Asuhan untuk
dijadikan sekolah.
Pada tahun 1970, pengelolaan SD Mardi Yuana Sindanglaya ditangani oleh
para Suster Fransiskan Sukabumi (SFS). Sangat tepat memang, sebab hal tersebut
sesuai dengan misi SFS yaitu “Tempat pengungsian orang-orang yang lemah dan
tersingkir”. Sesuai/selaras dengan tujuan didirikannya SD Mardi Yuana Sindanglaya
(“Menampung,
mengajar dan mendidik anak-anak terlantar, yatim piatu akibat korban perang”).
Pelayanan SFS dibidang pendidikan khususnya di Sindanglaya, Cipanas
semakin mantap, hal ini tentu saja berkat kerja keras para suster dan yang
utama adalah berkat Tuhan Yang Maha Kuasa. Kerja keras dan pelayanan para
suster (SFS) memang semakin mantap, semakin jelas dalam bentuk pemisahan diri
dari Yayasan Mardi Yuana pada Tahun 2002 merupakan wujud nyata kemandirian SFS
dalam pelayanan di bidang pendidikan. Maka munculah nama Yayasan Mardi Waluya,
yang secara otomatis mengubah label “Mardi Yuana” bagi sekolah-sekolah yang
bernaung di bawah SFS, termasuk SD Mardi Yuana Sindanglaya berubah menjadi SD
Mardi Waluya.
Derap
langkah SD Mardi Waluya semakin mantap. Masyarakat Cipanas dan sekitarnya mengakui SD Mardi
Waluya Sindanglaya merupakan sekolah favorit. Kedisiplinan yang diterapkan di
SD Mardi Waluya Sindanglaya, merupakan faktor pendukung untuk dipercaya
masyarakat sekitar untuk tetap menyekolahkan putra-putrinya. Dengan disiplin
itulah segala tujuan kegiatan dapat tercapai.
Memang kadang kala kami (para guru) merasa kesulitan dalam menerapkan
kedisiplinan tersebut kepada para siswa, sebab latar belakang siswa-siswi SD
Mardi Waluya Sindanglaya yang sangat beragam. Pada tahun 2002 jumlah peserta
didik dari Panti Asuhan mencapai 30% dari jumlah seluruh siswa.
Puji Tuhan berkat tuntunan Allah Yang Maha Kuasa dan kerja keras dari
beberapa pihak prestasi siwa-siswi SD Mardi Waluya Sindanglaya tidak tertinggal
dari siswa-siswi negri yang berada di kawasan kecamatan Cipanas bahkan unggul
di tingkat kabupaten dan provinsi, dan juga di kalangan Mardi Waluya. Hampir
setiap tahun, perwakilan siswa SD Mardi Waluya Sindanglaya mengikuti
perlombaan-perlombaan mulai dari tingkat kecamatan atau ivent-ivent yang
diadakan oleh suatu instasi. Syukur kepada Tuhan siswa-siswi SD Mardi Waluya
Sindanglaya, senantiasa unggul baik di bidang akademik maupun non akademik.
Di bidang akademik pernah mengikuti siswa teladan di tingkat Provinsi
Jawa Barat pada tahun 2003/2004. Hal ini menjadi motivasi sekolah untuk tetap
mempertahankan prestasi yang telah dicapai tersebut dan tahun pelajaran
terakhir (2018/2019) SD Mardi Waluya mendapat pertama lomba MIPA (Matematika)
dan mewakili ke tingkat Kabupaten Cianjur.
Secara non akademik sekolah mengembangkan potensi peserta didik dengan
mengikuti kegiatan perkemahan baik di tingkat sekolah, MPK Keuskupan Bogor
maupun tingkat kecamatan . Group Drum Band SD Mardi Waluya setiap tahun
mengikuti Karnaval TK se-Wilayah (Cipanas , Pacet, Cugenang, Cikalong Kulon)
dalam rangka HUT Kemerdekaan RI. Kelompok paduan suara aktif dalam tugas di
gereja sebagai upaya melatih peserta percaya diri dan menuatkan iman melalui
aktif di dalam kegiatan gereja. Pada bulan Agustus anggota Pramuka mengikuti
perkemahan di Perkemahan Mandala Kitri Cibodas. Kegiatan pembelajaran di luar
kelas untuk kelas III dilaksanakan di peternakan sapi, perindustrian,
pertanian. Untuk kelas IV dampai VI mulai tahun 2016 diperogamkan kegiatan
pembelajaran di luar kelas Yogyakarta, kegiatan ini terlaksana pada 4 April
2016 dan 2 April 2019. Kegiatan Study Tour dengan penanggung jawab Fc. Sulistya
Heru, S.Pd dapat berjalan dengan lancar. Pada perayaan HUT SD Mardi Waluya
ke-70 dirayakan dengan tema “Bersyukur, Bersatu, Berdayaguna dan
Berkwalitas” tema ini kita wujudkan dengan kegiatan berikut : Lomba
Mewarnai dan Menggambar untuk TK, lomba Cerdas Cermat untuk SD, pertandingan
Futsal sekecamatan, seminar, donor darah, lomba menari pada acara puncak.
Berbagi kegiatan non akademik bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik secara maksimal
Perkembangan fisik atau banguna
SD Mardi Waluya, pada tahun 2011 banguna yang membujur dari utara ke
selatan direnovasi untuk kantin , Toilet, UKS, Ruang Kelas VI A dan B,
Perpustakaan, Ruang Tamu Guru, Ruang Guru dan Gudang. Pada tahun 2013 bangunan
bawah direnovasi dengan penataan untuk ruang kelas IV, kelas V, Ruang Musik,
Ruang IT, Ruang Komputer.
Pada tahun 2015 sekolah bekerjasama dengan Panti Asuhan Santo Yusup
membangun ruang tunggu dan gerbang masuk SD Mardi Waluya, SD Mardi Waluya
membuat bak penampungan air yang dimulai 2 November 2016 dan selesai 30
November 2016, pada bulan Agustus 2017 Ruang kantor disekat untuk Ruang Tamu
Sekolah, Ruang Tata Usaha, dan Ruang Kepala Sekolah. Pada bulan April 2019 SD
Mardi Waluya merenovasi Toilet bawah dengan mengganti keramik dan closet,
renovasi ini berkat dukungan dari Ibu Clara yang tinggal di Villa Suling Bambu
Gadog, beliau merasa peduli karena merupakan bagian dari warga sekolah, beliau
menyatakan sebagai alumni SD Mardi Yuana yang sekarang SD Mardi Waluya .
Demikianlah sejarah singkat dan perkembangan SD Mardi Waluya
Sindanglaya yang dapat kami sampaikan.
No comments:
Post a Comment